Created and Story by: NicoLast
Edited by: Edi Cahyadi
Andre dan Wisnu tiba di café setengah jam kemudian. Keduanya melayangkan pandangan ke dalam café mencari Sony. Reserse itu tadi sudah menelepon Wisnu dan mengatakan bahwa ia telah menunggu di sana. Seorang pria dewasa berwajah ganteng yang sedang duduk di sudut café melambaikan tangan pada Wisnu. Pria ganteng itu tidak sendirian. Ada seorang pria lain yang juga duduk bersamanya di meja itu.“Temen Lo yang melambaikan tangan itu Wis?” tanya Andre.
“Yup, ayo kita kesana,” jawab Wisnu.
“Cowok yang bersama dia itu, temen Lo juga?” tanya Andre.
“Enggak, Gue enggak kenal Ndre. Temennya Mas Sony, kali,” sahut Wisnu.
“Ngapain juga Mas Sony itu ngebawa orang laen,” guman Andre. Perasaannya kurang nyaman menyadari Sony ternyata tidak sendirian.
“Santai aja dulu Ndre. Mas Sony pasti tau apa yang harus di lakukannya,” kata Wisnu menenangkan Andre.
Mereka segera berjalan mendekati meja tempat Sony dan temannya duduk. Setelah tiba di meja Sony, Wisnu memperkenalkan Andre pada Sony.
“Mas, kenalin ini Andre teman saya,” kata Wisnu.
Andre dan Wisnu berjabatan tangan.
“Ayo duduk! Kenalin juga temen saya, Antonius,” kata Sony, “Dia ini reserse juga, junior saya di kantor,” sambung Sony menjelaskan.
Andre dan Wisnu duduk dengan tatapan tanda Tanya. Sony dan reserse itu paham dengan tatapan kedua remaja itu,
“Antonius juga oke dengan cowok,” sambungnya sambil mengerling penuh arti pada Wisnu dan Andre. Penjelasan yang meski singkat, namun lengkap dan melegakan kedua remaja itu. Apa lagi buat Andre.
Di usianya yang kepala empat, Sony terlihat sangat muda. Wajahnya ganteng, dengan rahang kokoh berhiaskan bekas cukuran yang membuatnya terlihat sangat jantan. Tubuhnya tinggi ramping atletis tanpa menyisakan tempat untuk lemak. Kulitnya yang kuning langsat semakin menyempurnakan tampilan visualnya. Antonius tak kalah gantengnya dari Sony. Bentuk wajahnya yang khas di balut kulit sawo matang yang cenderung gelap sudah menjelaskan kalau reserse ini berdarah India. Perawakan tubuh Antonius sangat menggoda, tinggi, atletis.
Setelah basa-basi beberapa jenak, Wisnu kemudian membuka percakapan tentang masalah yang di alami Andre. Selanjutnya Andre menjelaskan dengan lengkap apa yang di alaminya, sampai dengan sms-nya yang mengajak sang peneror bernegosiasi. Dengan antusias Sony dan Antonius mendengarkan penjelasan Andre itu.
“Begitulah Mas, saya benar-benar pusing dengan masalah ini. Saya mohon kiranya Mas Sony dan Mas Antonius dapat membantu saya,” kata Andre mengakhiri penjelasannya.
“Oke, kami paham dengan kondisinya. Untuk memperlancar penyelidikan, saya minta Andre memberikan nomor telepon genggam peneror itu untuk melacak siapa penggunanya,” kata Mas Sony.
Andre segera memberikan nomor telepon genggam sang peneror pada Sony.
“Kira-kira bisa dilacak gak Mas? Soalnya nomor telepon genggam sekarangkan dapat mudah di peroleh, lagi pula saat registrasi sering kali pemilik tidak menggunakan identitas aslinya,” kata Andre terkesan ragu.
“Tenang aja Ndre, kami lebih tahu apa yang harus di lakukan,” sahut Sony.
“Kamu tidak usah kuatir Ndre. Kami akan melakukan yang terbaik,” tambah Antonius mempertegas jawaban Sony.
Kata-kata kedua reserse itu membuat Andre lega. Wajahnya terlihat cerah. Senyumnya menyungging senang, senyum yang sejak tadi tak terlihat di wajah gantengnya. Tiba-tiba telepon genggam Andre berdering. Dari layar kecil yang ada di telepon genggam itu muncul nama Mas Johan. Andre segera menekan tombol menerima panggilan telepon dari Mas Johan itu.
“Halo Mas… iya Mas… iya Mas… terima kasih banyak ya Mas… nanti saya kabarkan ke Calvin, sekali lagi terima kasih ya Mas,” kata Andre melalui telepon.
“Ada kabar apa Ndre?” tanya Wisnu.
Andre menjelaskan dengan singkat tentang masalah Calvin dan sepupunya pada Wisnu, Sony dan Antonius. Di jelaskannya pula bahwa Mas Johan yang tadi menelponnya, mengatakan bahwa Desi dapat di aborsi. Setelah menjelaskan pada ketiga lelaki itu, Andre kemudian menelepon Calvin.
Saat Andre menelpon Calvin, teman tersayangnya itu sedang berpelukan mesra dengan Desi di kamar hotel tempat sepupunya itu menginap. Keduanya sedang beristirahat melepas lelah usai bersenggama dengan penuh kasih sayang tadi. Telepon dari Andre yang mengabarkan berita gembira itu tentu saja membuat perasaan Desi dan Calvin bahagia. Kelelahan keduanya usai memadu cinta tadi pun sirna.
“Syukurlah Ndre, makasih banyak ya,” sahut Calvin mengakhiri pembicaraan dengan Andre.
“Iya. Besok kita bawa Desi ke bidan itu ya Vin,” kata Andre dari seberang telepon.
“Iya, besok Elo jemput kami di hotel ini ya.”
“Oke Vin,” balas Andre
“I miss you,” bisiknya mengakhiri pembicaraan.
Calvin tersentak dengan kata-kata terakhir dari Andre itu. Saat itu suara dari telepon genggamnya sedang di keraskan agar pembicaraannya dengan Andre juga dapat di dengar Desi. Wajah Desi yang tadi terlihat cerah mendadak berubah suram, Calvin segera menutup pembicaraan telepon dengan Andre. Suasana yang sesaat tadi gembira mendadak berubah kaku.
“Sorry Des,” kata Calvin lirih.
Meskipun dalam hatinya juga merindukan Andre dan ingin membalas kata-kata mesra teman tersayangnya itu dengan kata-kata mesra juga, namun dalam kondisi saat ini malah membuat suasananya bersama Desi menjadi buruk.
“Kalian benar-benar saling mencintai Vin?” tanya Desi dengan suara lirih.
“Gue gak akan menjawab pertanyaan Elo Des,” sahut Calvin.
Keduanya kemudian terdiam. Desi kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Calvin mengikuti. Keduanya tetap tak berbicara.
***
Asep memasuki kamar. Selama menumpang di rumah Yudha dan Cinta, Asep tidur di kamar berdua dengan Indra, adik Yudha. Lampu kamar telah di matikan ketika Asep masuk kedalam. Di atas ranjang kecil yang sebenarnya hanya di peruntukkan untuk satu orang itu, di lihatnya Indra terlelap. Saat itu masih pukul sembilan malam, namun sepertinya Indra kelelahan sehingga sudah tertidur. Biasanya ketika Asep pulang, adik kandung Yudha itu masih menonton televisi di ruang tamu atau malah belum pulang dan tidak pulang sama sekali karena jadwal kerjanya sift malam.
Dalam gelap kamar, Asep melihat Indra hanya tertidur dengan menggenakan celana dalam saja. Posisi tidur Indra yang sembarangan membuat libido Asep menggelegak. Indra tidur telentang dalam posisi setengah mengangkang. Asep mendekati tubuh semi telanjang Indra. Matanya menatap tajam pada tubuh Indra yang bagus. Libido Asep kembali menuntut penyaluran.
Asep masih memandang lekuk tubuh Indra yang menyelerakan syahwatnya. Batang kontol milik Indra tercetak jelas di celana dalamnya. Asep tak tahan lagi. Di ciuminya batang kontol yang masih tersimpan di dalam celana dalam itu. Indra tetap tertidur lelap.
***
Andre, Wisnu, Sony, dan Antonius masih duduk di café. Keempat cowok itu sedang melahap santapan sambil mendengarkan suguhan live music dari band penghibur yang ada di café itu. Andre dan Wisnu memang dalam keadaan lapar ketika datang ke café usai pergumulan cabul mereka tadi. Rupanya Sony dan Antonius juga belum makan, jadilah setelah pembicaraan soal kasus Andre selesai keempatnya serentak memesan makanan.
“Mas Sony pacaran ya sama Mas Anton?” celetuk Wisnu pelan saat keempatnya serius melahap santapan. Celetukan Wisnu membuat Andre, Sony dan Antonius serentak mendongakkan wajah. Sony dan Antonius terkekeh, sementara Andre bengong dengan kenekatan pertanyaan Wisnu itu.
“Emang kenapa? Kamu cemburu?’ tanya Sony balik pada Wisnu.
“Ada-ada aja. Ya enggaklah Mas. Cuman tanya doang kok,” sahut Wisnu cepat. Sony dan Antonius masih terkekeh sambil berpandangan, “Saya sama Anton cuma partner doang kok,” sahut Sony lagi.
“Partner gimana nih maksudnya?” tanya Wisnu lagi.
“Partner kerjaan dan juga sekaligus partner ngentot,” jawab Sony santai.
“Asik banget dong,”
“Asik apaan nih? Asik kerjaannya atau ngentotnya?” tanya Antonius mengerling pada Wisnu.
“Asik dua-duanya dong.”
“Hehehe. Rencananya abis dari sini, kita mau ke kosnya Anton. Udah lama gak ngentot sih, niatnya semalaman kita mau ngentot berdua. Kalian mau ikutan?” tanya Sony.
Wisnu dan Andre berpandangan. Ajakan Sony sangat menggoda keduanya. Tanpa kesepakatan sebelumnya, serentak keduanya mengangguk cepat. Membayangkan nikmatnya ngentot dengan kedua reserse ganteng itu, membuat Wisnu dan Andre tak peduli masih tersisa kelelahan usai ngentot berdua di kamar Andre tadi.
Tanpa di komando, keempat cowok beda usia itu segera mempercepat lahapan mereka. Keempatnya sudah di bayang-bayangi nikmatnya pergumulan syahwat yang akan mereka lakukan.
***
Asep mengulum dengan nikmat kepala kontol Indra. Celana dalam cowok itu telah terlepas dari selangkangannya sejak tadi. Indra pun sudah terbangun. Ketika bangun dan menyadari Asep sedang bermain-main dengan batang kontolnya, Indra bukannya marah atau menolak. Dengan tersenyum, malah semakin di lebarkannya kangkangan pahanya.
“Jilat juga lobang pantat Gue ya Sep,” katanya pada pemuda desa itu.
Asep mengangguk senang mendengar permintaan Indra. Lidahnya segera menyerbu lobang dubur cowok ganteng itu. Asep kemudian melepaskan seluruh busananya. Kontolnya yang belepotan sperma saat mimpi basah tadi, di lapnya dengan celana dalamnya. Asep juga ingin Indra mengeksplorasi batang kontolnya. Kedua lelaki gagah itu kemudian saling menghisap, mengulum, menjilat dalam posisi 69.
Puas bermain-main kontol, Indra meminta Asep menungging. Dengan sigap Asep menunggingkan tubuhnya. Indra pun kemudian mendatangi Asep dari belakang. Batang kontolnya di susupkannya ke dalam lobang pantat Asep. Setelah masuk semua mulailah Indra menggagahi pemuda desa bertubuh kekar itu.
Keduanya menahan suara rintihan kenikmatan mereka. Bukan tidak mungkin Yudha dan Cinta yang sedang berada di ruangan lain di rumah itu akan dapat mendengar suara mereka.
“Sephhh… enakhhh… bangethhh… pantat lohh… ahhh… Gue sukahhh… bangethhh… Sepphhh…” kata Indra.
“Guehhh… juga sukahhh… bangethhh… kontol Mashhh… Indrahhh… terusss Mashhh… lebihhhh… dalem nekenhhh… nyahhh… Mashhh… ohhh…” sahut Asep.
Menit demi menit berlalu. Indra masih terus mengentoti Asep dalam posisi doggy style.
***
Sementara itu Andre, Wisnu, Sony dan Antonius sudah memulai pergumulan cabul mereka di kos Antonius. Keempatnya sedang asik melumat kontol satu sama lain di atas ranjang Antonius dalam posisi melingkar seperti rantai.
Kontol Sony dalam mulut Andre, kontol Andre dalam mulut Antonius, kontol Antonius dalam mulut Wisnu, sedangkan kontol Wisnu dalam mulut Sony. Tak ada kontol yang tidak kedapatan mulut. Oral sex berempat itu disaksikan foto tunangan Antonius yang terletak cantik dalam bingkai merah jambu di atas meja kamar kos.
Lumat kontol itu dilakukan dalam beberapa kali pertukaran mulut, sehingga setiap orang merasakan lumatan dari mulut yang berbeda. Setelah itu barulah mereka melanjutkan ke sesi berikutnya, yaitu ngentot bergantian. Keempat cowok itu rupanya sama-sama suka di kentoti dan mengentoti.
Andre paling suka saat di sodomi Antonius dalam posisi duduk mengangkang berhadapan. Dalam posisi itu, Andre bisa melihat bagaimana indahnya pemandangan kontol Antonius yang gemuk panjang berwarna sawo matang gelap itu keluar masuk lobang pantatnya yang berkulit kuning langsat kemerahan. Meskipun rasa ngentotnya tetap sama, namun sensasinya terasa berbeda. Andre jadi teringat cuplikan film bokep gay yang pernah di lihatnya di internet yang menggambarkan seorang pria kulit putih di sodomi dengan penuh nafsu oleh seorang pria kulit hitam.
***
Kembali ke Asep dan Indra. Kedua pemuda ini kini sudah berganti posisi. Kali ini Asep yang menyodomi dubur Indra. Mereka mengentot di atas ranjang dengan posisi indra tengkurap dan Asep menindihnya sambil menggerakkan pantatnya naik turun.
Setelah tadi di kantor menahan nafsu hingga terbawa mimpi, akhirnya Asep dapat juga merasakan nikmatnya ngentot malam ini bersama Indra. Asep merasakan orgasmenya sudah mendekat.
“Mashhh… Indrahhh…, Asephhh… keluarinhhh… dimanahhh… nihhh…?” tanya Asep pada Indra sebelum orgasmenya datang.
“Keluarinhhh… di pantathhh… Guehhh… ajahhh… Sephhh… Keluarinhhh… yang banyakhhh… Sephhh… ohhh…” sahut Indra.
Asep meningkatkan gerakan pantat dan tekanan kontolnya didalam lobang pantat Indra. Tak lama kemudian spermanya menyembur didalam liang kenikmatan Indra. Tubuhnya yang bersimbah keringat kElojotan saking nikmatnya.
Setelah orgasme Asep selesai, Indra bangkit dari tengkurapnya. Kemudian ia meminta Asep duduk di atas ranjang. Indra lalu berdiri tegak di hadapan Asep. Dengan cepat, di kocoknya batang kontolnya sendiri di depan wajah ganteng pemuda desa itu. Tak lama kemudian spermanya terasa ingin muncrat.
“Sephhh… isephhh… kontolhhh… Guehhh…” erang Indra, sambil menyorongkan kontolnya ke muka Asep.
Segera Asep menangkap kepala kontol Indra dengan mulutnya. Asep tau maksud Indra, supaya dia mengulum kontolnya. Indra gak mau spermanya berlepotan di dinding kamar atau melumuri sprei yang akan menjadi alas tidur mereka. Setelah semua sperma milik Indra keluar tuntas, maka dilepaskannya kontol Indra yang mulai melemas dari mulutnya. Kemudian tanpa risih, di telannya seluruh seperma Indra yang terasa nikmat dan masih memenuhi mulutnya itu.
***
Selesai pesta ngentot di kos Antonius, Andre pulang ke rumahnya. Sementara Wisnu menginap di kos Antonius. Sebenarnya Sony dan Antonius ingin Andre juga menginap saja di kos Antonius. Namun Andre ingat janjinya pada Calvin akan membawa Desi ke bidan untuk aborsi besok pagi. Karena itu ia harus pulang ke rumah, sehingga besok tidak kesiangan menjemput Calvin dan Desi dari hotel.
Meski lelah dan mengantuk, Andre memaksakan diri untuk tetap pulang. Dengan hati-hati ia mengendarai mobilnya. Akhirnya tiba jugalah Andre di rumahnya dengan selamat malam itu. Begitu tiba di rumah tanpa berganti baju lagi Andre langsung tergeletak di atas ranjang di kamarnya. Sebentar saja remaja ganteng itu sudah tertidur.
***
Calvin terbangun karena terusik suara tangis sepupunya. Sekilas ia melirik jam tangan di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul tiga dini hari saat itu. Desi terlihat menangis tersedu-sedu saat Calvin terbangun dari tidurnya yang belum lama. Calvin berusaha membujuk hingga akhirnya tangisan Desi reda.
Selama tak kurang dari sepuluh menit keduanya terdiam. Calvin memeluk erat-erat tubuh sepupunya itu sambil membelai rambut Desi dengan sayang.
“Gue mencintai Lo Vin,” kata Desi tiba-tiba. Ia melepaskan dirinya dari pelukan Calvin.
Calvin kaget. Tak ada hujan, tak ada angin. Tiba-tiba sepupunya itu mengatakan kalimat seperti itu padanya.
“Maksud Lo Des?” tanya Calvin bingung.
“Gue mencintai Lo!” ulang Desi kali ini dengan suara terkesan lebih tegas dari tadi.
“Gue juga mencintai Lo,” sahut Calvin.
“Cinta seperti apa Vin?”
“Ya… cinta. Gue gak ngerti gimana ngejelasinnya.”
“Gue mau hidup bersama Elo, sepanjang hidup Gue. Seperti itu cinta Gue.”
“Kita sepupuan Des.”
“Sepupuankan boleh menikah Vin.”
“Tapi… Gue… Gue masih sekolah Des,”
“Gue gak meminta Lo menikahi Gue sekarang.”
“Tapi…”
“Elo gak mencintai Gue, seperti Gue mencintai Lo kan Vin?”
“Gue menyayangi Lo, Des”
“Elo mencintai Andre kan, Vin?”
“Kita gak membicarakan soal Andre!”
“Elo gak memiliki cinta untuk cewek kan, Vin?”
“Siapa bilang? Jangan menuduh Des. Gue mencintai Silvia!”
“Gue gak yakin, Elo mencintai Silvia.”
“Jangan urusin cinta Gue sama Silvia, Des!”
“Elo hanya memuaskan nafsu Lo aja pada Silvia. Elo hanya mau mengentotinya aja. Mengentoti dia saat Elo tidak bisa ngentot dengan laki-laki. Seperti Elo mengentot Gue semalam.”
“Des, hentikan pembicaraan ini! Elo kenapa sih, Des?”
“Kenapa, Elo dan teman-teman Lo lebih suka dengan sesama lelaki Vin? Kenapa?”
“Des… Elo kenapa, Des…?”
“Gue sudah tahu Vin. Gue sudah tahu semuanya. Gue tahu Elo juga pernah ngentot dengan Dion! Kalian semua sama aja!” kata Desi mengamuk.
Matanya merah mencerminkan kemarahan. Calvin terdiam seribu bahasa.
“Kenapa hidup Gue sial begini? Kenapa? Kenapa Gue mencintai kalian? Padahal Gue tahu kalian tidak mencintai Gue?” kata Desi lagi. Kemudian menangis sesenggukan.
Calvin makin bingung. Tak tahu harus mengatakan apa, tak tahu harus berbuat apa. Calvin benar-benar tak mengerti apa yang terjadi pada sepupunya saat itu. Kalimat-kalimat yang di lontarkan Desi membuat Calvin mati kutu, apa lagi Desi ternyata mengetahui bahwa dirinya dan Dion pernah ngentot.
Desi masih terus menangis. Calvin masih terdiam seribu bahasa. Perasaan Calvin campur aduk, malu, kesal dan entah apa lagi.
“Gue gak mau aborsi Vin,” tiba-tiba Desi berkata pada Calvin. Tangisnya tak terdengar lagi. Gadis itu mendekati Calvin, “Lupakan aja apa yang tadi Gue katakan pada Lho, Vin,” sambungnya.
Calvin makin bingung.
“Des, Gue benar-benar gak mengerti,” sahut Calvin.
“Sudahlah. Lupain aja Vin. Gue akan mengasuh anak yang Gue kandung ini.”
“Elo yakin Des? Gimana nanti dengan Tante dan Om?”
“Gue gak peduli Vin. Biarlah nanti apa yang akan terjadi akan Gue hadapi.”
“Des, kenapa Elo menuduh Gue mengentot sama Dion?”
“Gue gak menuduh lo. Gue memang tahu semuanya.”
“Dari mana Elo tahu?”
“Gue ngintip apa yang kalian lakukan.”
Calvin terhenyak.
“Kenapa Elo membiarkannya?”
“Karena Gue mencintai kalian berdua.”
“Maksud Elo?”
“Gue bahagia kalau melihat kalian bahagia.”
“Gue makin bingung Des?”
“Gak usah bingung Vin. Meskipun Dion itu bangsat, tapi Gue gak bisa menipu diri Gue. Gue sangat mencintainya dan Gue juga sangat mencintai Elo, sejak dulu. Gue gak peduli, Elo gak mencintai Gue sama sekali. Gue benar-benar mencintai kalian berdua dan Gue bahagia kalau kalian berdua bahagia. Kalau ngentot dengan sesama lelaki membuat kalian happy, Gue juga happy!”
Kalimat yang dikemukakan Desi membuat Calvin terperangah. Sangat sulit Calvin mempercayai apa yang di dengarnya. Apakah ada perempuan selain Desi yang bisa menerima kenyataan, bahwa lelaki yang di cintainya ternyata juga menyukai ngesex dengan sesama lelaki.
“Elo sadar dengan apa yang Elo katakan barusan Des?”
“Elo gak usah kuatir Vin, Gue belum gila kok dan juga gak sedang ngelindur,” sahut Desi tegas, “Gue benar-benar sadar dengan apa yang Gue kakatakan,” sambungnya.
Calvin kembali terdiam. Remaja ganteng itu tak tahu lagi apa yang harus di katakannya.
“Besok pagi Gue mau balik ke rumah Mama dan Papa, Vin. Gue mau menjelaskan semuanya pada mereka. Gue sudah siap dengan apapun konsekwensi yang akan Gue terima dari mereka!”
Paginya Calvin dan Desi berpisah di pelataran parkir hotel saat taksi pesanan mereka tiba untuk mengantarkan mereka ke tujuan masing-masing. Desi akan menemui kedua orang tuanya, sedangkan Calvin akan kembali ke rumahnya. Dalam taksi yang mengantarkannya kembali pulang ke rumahnya, Calvin mengirimkan sms kepada Andre yang berisi tentang pembatalan aborsi Desi. Calvin memang tidak ingin bicara banyak dengan siapapun saat itu. Cowok ganteng itu hanya ingin segera tiba di rumahnya dan berisitirahat. Calvin merasa sangat lelah, khususnya pikirannya.
***
Andre sudah bersiap-siap hendak berangkat menuju hotel tempat Calvin dan Desi menginap. Dengan setelan kaos oblong warna biru muda plus celana jean biru tua. Andre sarapan sendirian di ruang makan, kedua orang tuanya sibuk dengan urusan pekerjaan dan kegiatan sosial mereka. Sekelebat muncul juga perasaan sedih di hati Andre karena jarang dapat bertemu dengan kedua orang tuanya. Namun sekelebat juga muncul perasaan senang karena dengan begitu kehidupannya bisa bebas.
Sedang asik melahap nasi soto buatan pembantu di rumahnya, sambil menonton tayangan gosip di televisi, telepon genggam Andre berbunyi. Ada pesan yang masuk. Andre deg-degan, jangan-jangan dari sang peneror lagi pikirnya.
Ternyata pesan yang masuk bukan dari sang peneror, melainkan dari Calvin. Andre membuka pesan itu dan membacanya.
“NDRE, DESI MEMUTUSKAN TIDAK JADI MELAKUKAN ABORSI. KATANYA ANAK YANG NANTI LAHIR ITU AKAN DI RAWATNYA. MAAF, BELUM BISA BICARA BANYAK. MISS U 2”.
Andre terpaku dengan pesan sms dari Calvin itu. Mengapa mendadak Desi berubah pikiran? Sedangkan semalam saja saat Andre menelepon Calvin dan mengabarkan berita dari Mas Johan bahwa Desi bisa diaborsi tak ada tanda-tanda Desi akan berubah pikiran. Calvin dan Desi malah sangat gembira mendapat kabar itu.
Andre lalu berpikir positif saja dengan perubahan keputusan Desi itu.
“Mungkin itu adalah pilihan terbaik yang sudah di pikirkan matang-matang oleh Desi,” kata Andre dalam hati.
Kemudian ia membalas sms Calvin dengan sebuah pesan singkat,
“OKE”.
Setelah itu Andre menelepon Mas Johan dan mengabarkan bahwa rencana aborsi Desi di batalkan. Mas Johan, sepupu Andre itu, menyambut dengan gembira kabar tersebut.
“Aborsi gak akan menuntaskan masalah Ndre,” kata Mas Johan.
Setelah itu Andre menghubungi Wisnu, Andre bermaksud mengingatkan sahabatnya itu tentang rencana keberangkatan mereka besok bersama Mas Christian untuk latihan di Sukabumi.
Empat kali memanggil ke ponsel Wisnu, namun sahabatnya itu tidak menjawab panggilan Andre. Setelah panggilan kelima barulah Wisnu menerima panggilan Andre.
“Lama banget sih ngangkatnya Wis?”
“Sorry… sorry… Ndre, Gue lagi sibuk nih hehhh..,” sahut Wisnu dari seberang.
“Sibuk apaan sih pagi-pagi begini. Jangan-jangan Lo baru bangun lagi?”
“Enak aja baru bangun, dari tadi Gue udah bangun Ndreh. Ini beneran lagi sibuk banget Gue.”
“Sibuk apaan sih?” Andre jadi penasaran.
“Sibuk ngentot nih dengan temen-temennya Mas Sony dan Mas Anton,” sahut Wisnu dengan riang.
“Maksud Lo? Lo masih di rumahnya Mas Anton?”
“Yoi. Lagi pesta nih. Lo kemari aja deh. Rame nih di sini,” jawab Wisnu lalu mematikan teleponnya.
Andre pun langsung cabut. Bergegas dia meluncur ke rumah Mas Anton dengan mengendarai sepeda motornya.
***
Indra dan Asep masih tergeletak di atas ranjang, keduanya hanya menggenakan celana dalam saja. Tadinya Asep sudah bergegas akan bangun, namun Indra melarangnya. Sesungguhnya Asep sungkan untuk tidur bermalas-malasan di kamar, meski pun hari ini adalah hari libur karena Asep sadar saat itu ia sedang menumpang di rumah Yudha dan Cinta.
“Jam segini Mas Yudha dan Mbak Cinta juga masih tiduran, gak usah buru-buru Sep,” kata Indra.
“Tapi saya gak enak Mas Indra, masak udah numpang males-malesan,” sahut Asep.
“Emang Lo mau ngapain Sep?” tanya Indra.
“Paling enggak sayakan bisa bantuin beres-beres rumah Mas.”
“Bentar lagi deh. Santai aja dulu,” kata Indra.
Cowok itu lalu menuju meja yang ada di kamar itu. Tangannya menjangkau rokok yang ada di situ, kemudian dengan santai ia duduk di kursi tepat di hadapan Asep dan mulai merokok.
“Lo dah sering ngentot dengan cowok Sep?” tanyanya.
“Gak sering banget sih, Mas sendiri udah sering ya?”
“Enggak sih. Tergantung kebutuhan aja, hehehe,” Indra nyengir.
“Kebutuhan sex ya mas, hehehe.”
“Yoi, sama kebutuhan duit.”
“Maksudnya mas?”
“Kalau ada yang ngajak, trus mau ngebayar Gue. Ya… ayo.”
“Maksudnya… maksudnya… jadi lonte gitu Mas.”
“Hahaha, kasar amat istilah lo. Ya… gitu deh. Abis banyak banget sekarang laki-laki yang pengen nyobain variasi sex sih Sep.”
“Bayarannya gede ya Mas?”
“Lumayan juga sih, tergantung yang ngajakin Elo juga. Kalo banyak duit, ya gede bayarnya. Kalo pas-pasan, ya gak terlalu gede sih. Tapi Gue selalu bikin tarif minimal gitu?”
“Tarif minimalnya berapaan mas?”
“Emangnya Lo mau?”
“Kalo bayarannya lumayan, boleh juga Mas. Namanya juga duit Mas. Hari gini siapa juga yang gak mau kalo dapet duit dengan jalan mudah.”
“Kalo Gue yang ngefuck dia, Gue pasang tarif minimal 300 ribu Sep. Kalo dia yang ngefuck Gue, tarifnya Gue pasang minimal 500 ribu. Kalo flip-flop ya di atas 500 ribu deh pokoknya, tergantung nego.”
“Flip-flop apaan sih Mas?”
“Gantian ngefuck dan di fuck.”
“Ooo…”
“Lo beneran mau nih?”
“Mau Mas, saya lagi butuh duit nih,” jawab Asep cepat.
Indra tertawa lebar melihat antusias Asep.
“Kebetulan Sep, entar sore Lo ikut Gue deh. Ada yang pengen threesome gitu.”
“Threesome apaan lagi Mas?”
“Ngentot bertiga. Bayarannya gede nih Sep, soalnya orang kaya sih dia. Kata GM Gue, pengusaha muda gitu.”
“GM, apaan GM itu Mas?”
“Hehehe, dasar udik. GM itu singkatan dari germo. Ngerti germokan?”
“Ngerti Mas, ngerti,” sahut Asep.
“Ya udah, sekarang Lo kalau mau beres-beres rumah sana gih,” kata Indra, “Gue mau molor lagi.”
Asep segera beringsut dari tempat tidur. Hatinya gembira membayangkan akan menerima duit dengan cara yang sangat mudah nanti.
***
Andre tiba di kos Antonius. Di dalam halaman kos-kosan Antonius di lihatnya sudah parkir dua buah sepeda motor patroli polantas. Pasti ini sepeda motor yang di kendarai temannya Sony dan Antonius katanya dalam hati.
Kos-kosan Antonius adalah sebuah rumah kontrakan yang berada dalam sebuah kompleks perumahan sederhana. Pagi ini baru Andre jelas melihat kondisi kos-kosan Antonius. Meski kompleks perumahan itu padat penduduknya, namun terlihat sepi dan tentram karena tidak banyak orang lalu-lalang.
Andre membuka gerbang kos-kosan Antonius yang tidak terkunci. Setelah memarkirkan sepeda motornya, Andre kembali menutup gerbang rumah kos itu. Kemudian remaja ganteng itu menuju pintu rumah dan membuka gerendelnya. Pintu itu terkunci, Andre menekan bel yang ada di dekat pintu. Tak lama pintu terbuka, Wisnu menyambutnya dengan tersenyum cerah. Sahabatnya itu telanjang bulat dengan tubuh mengkilap bersimbah keringat.
“Ayo masuk Ndre,” kata Wisnu.
Begitu masuk, Andre langsung tersenyum mesum. Di ruang tamu enam orang cowok ganteng dengan tubuh atletis yang telanjang bulat, menyambut kehadiran Andre dengan menyuguhkan sebuah orgy yang liar.
Dua orang yang belum dikenal Andre sedang melakukan oral dalam posisi 69. Sedangkan Antonius terlihat sedang di kentot oleh seorang yang juga tidak di kenal Andre, dalam posisi doggy style. Sementara Sony sedang asik mengeluar masukkan batang kontolnya ke dalam lobang pantat milik seorang yang juga belum dikenal Andre, dalam posisi menyamping.
Di sekitar keenam cowok itu berserakan seragam dinas polisi berikut perlengkapannya, termasuk senjata api. Suara desahan kenikmatan mereka tidak terdengar jelas, karena suara televisi yang di setel agak keras. Siaran televisi saat itu sedang menyiarkan acara berita dari Metro TV.
“Pantes Lo gak mau pulang,” kata Andre.
Wisnu masih tetap nyengir. Wisnu lalu mendekat ke arah dua orang yang tidak di kenal Andre yang sedang melakukan oral. Wisnu langsung bergabung ikut bermain kontol dengan mereka. Andre tak mau berlama-lama memandang asiknya keenam cowok itu berpesta sex. Ia segera bergabung, seluruh pakaiannya segera di lucutinya sendiri. Setelah bugil, Andre langsung mendekat ke arah Antonius. Andre rupanya masih penasaran dengan kontol Antonius yang paling besar di antara mereka semua.
Andre segera menyorongkan pantatnya ke wajah Antonius. Reserse turunan India itu segera membasahi belahan pantat Andre dengan ludahnya. Lidah reserse itu ikut membantu meratakan ludah itu di celah lobang pantat Andre. Setelah di rasakan Andre merata ludah Antonius di belahan pantatnya, tanpa malu-malu remaja ganteng itu meminta polisi yang tadi mengentot Antonius ganti mengentoti dirinya.
Andre segera menelentang mengangkang. Polisi ganteng yang tadi mengentot Antonius segera melepaskan kontolnya dari pantat Antonius, untuk kemudian memasukkannya ke dalam lobang pantat Andre. Antonius lalu mengangkangi wajah Andre, batang yang gemuk dan panjang itu segera di sorongkannya ke mulut remaja ganteng itu.
Sementara itu Wisnu sedang asik menduduki batang kontol seorang polisi. Pantatnya naik turun dengan ritme cepat. Sementara mulutnya mengoral batang kontol polisi yang lain yang sedang berdiri di depannya.
Sony sudah bertukar posisi. Kali ini reserse itu yang sedang menikmati gocekan batang kontol sahabatnya di dalam lobang pantatnya.
Dalam waktu lebih kurang satu jam, mulut dan lobang pantat kedelapan cowok itu sudah berganti-ganti menikmati kontol. Ketika akhirnya mereka tak tahan lagi menahan orgasme, keenam polisi itu berdiri mengelilingi Wisnu dan Andre yang berjongkok menerima semburan sperma para polisi itu ke wajah dan tubuh mereka.
Serial Andre dan Calvin 21 : Sony Sang Penolong. There are any Serial Andre dan Calvin 21 : Sony Sang Penolong in here.
-
Cerita Dewasa ini terjadi sekitar setahun yang lalu, tahun kedua-ku bersekolah di luar negeri. Aku sedang mandi dan mempersiapkan diri untuk...
-
Inilah cerita seks sedarah antara ibu dan anak, bercinta dengan anak kandung ataupun bercinta dengan ibu kandung memang menjadi hal yang tak...
-
Keluarga Calvin pamitan pada Antonius, Ali, Bayu, dan Made setelah cukup lama ngobrol dengan Dion dan saudara-saudaranya. Besok pagi mere...
Search This Blog
Blog Archive
-
►
2022
(2)
- ► December 2022 (2)
-
▼
2021
(300)
- ► December 2021 (12)
- ► November 2021 (26)
- ► October 2021 (15)
- ► September 2021 (3)
- ► August 2021 (2)
- ► April 2021 (1)
- ► March 2021 (16)
- ► February 2021 (54)
-
▼
January 2021
(127)
- Lubang Najis Kak Dewi : part 1
- Sahabat Baik Suamiku
- Jamilah Dan Mertua
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 30 Uenaknya Nyoblos Perjaka
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 29 : Hadiah untuk Papa Calvin
- Air Mani Yang Nyaman 5 By Man
- Air Mani Yang Nyaman 4 By Man
- Cerita Pemerkosaan Teman Kantor
- Air Mani Yang Nyaman 3 By Man
- Air Mani Yang Nyaman 2 By Man
- Air Mani Yang Nyaman By Man
- Ida Dan Uncle Samy Part 2
- Ida Dan Uncle Samy Part 1
- Isteri Di Tebuk Pakistan
- Keluarga Salmiah
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 28 : Kisah Masa Lalu
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 27 Petunjuk
- Pengalaman 5 By Denco
- Pengalaman 4 By Denco
- Pengalaman 3 By Denco
- Pengalaman 2 By Denco
- Gara Gara SMS 2
- Keluarga Elisa
- Ketagihan seorang isteri (2)
- Ketagihan Seorang isteri (1)
- Pengalaman Ustazah Berpesta Sex
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 26 : Wasiat Desi
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 25 : Sex Fiesta
- Nostalgia Kad Raya
- Aku dan Mat Saleh
- Bercinta Dengan Suami Orang
- Lidah Jantan By Nizar
- Isteri Buat Oral Sex Dengan Adik Ipar
- Arisan Para Suami
- Kisah Ngentot bersama Ibu Muda
- Kepuasan Isteri Di Tebuk Negro
- Isteri Gila Sex
- Murni dan Manjit singh
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 24 Welcome to the Jungle
- SERIAL ANDRE DAN CALVIN 23 : Malam Penuh Gairah
- Kenangan di Universiti By adek
- Aku Dan Lembu By luar tabie
- Cinta Sepanjang Hari ini By Steven
- Budak Punk by rintih
- Tukang Cuciku Sayang
- Tukar Isteri
- Kecurangan Si Isteri (2 in 1)
- Melati Gadis Melayu Punggung Negro
- Serial Andre dan Calvin 22 Langkah Baru
- Serial Andre dan Calvin 21 : Sony Sang Penolong
- KALI PERTAMA (PART 4) By BUDAK ADLI
- KALI PERTAMA (PART 3) By Budak Adli
- KALI PERTAMA (PART 2) By BUDAK ADLI
- KALI PERTAMA (PART 1) by BUDAK ADLI
- Gadis Bertudung ( Episod : Main Bontot Selamanya )
- Gadis Bertudung ( Episod : Pehaku Basah )
- Gadis Bertudung ( Episod : Kantoi )
- Gadis Bertudung ( Episod : aku dan paksu )
- Serial Andre dan Calvin part 20 Penantian
- Serial Andre dan Calvin part 19 Hari yang Melelahkan
- Serial Andre dan Calvin part 18. Doni
- Serial Andre dan Calvin part 17 Fadly dan Dharma
- Kisah Sebenar-Benarnya ( bersama Z ) By mazreet
- Erti Sahabat. By Iman.
- Aku Dan Ayam By luar_tabie
- Aku Pondan, Bermain Dengan Roommate By Sheila Harris
- Aku dan Mak Uda part 3
- Aku Dan Mak Uda part 2
- Aku Dan Mak Uda part 1
- Di Goda Isteri Orang
- Serial Andre dan Calvin part 16 : Perpisahan denga...
- Serial Andre dan Calvin part 15 : Masalah demi Mas...
- Serial Andre dan Calvin part 14 : Gelegak Nafsu Asep
- Serial Andre dan Calvin part 13 : SMS Teror!
- Sang Pramugariku
- Cadd, jimmy dan jali pt2 by cadd
- cadd, jimmy dan jali,, pt1 by cadd
- Rahasiaku
- Jude, Guru Privateku
- Mak Cik Yah
- Pengalaman Silam di UK
- Keluarga Bahagia
- Pesta Sex Bersama Rakan
- Yuli Gadis Manisku
- Pengalaman Dengan Ita
- Serial Andre dan Calvin part 12 : Hari Paling Sial
- Derita Seorang Artis Sexy
- X Satu
- Oh My Mom ..
- Ika Gadis Genit dan Sexy
- Sahabatku Levena
- Serial Andre dan Calvin part 11 : Rahasia Dion
- Serial Andre dan Calvin part 10 : Pembalasan Dendam?
- Serial Andre dan Calvin part 09 : Malam Jahanam
- Berlari Untuk Kesihatan by Cadd
- Study Week by Cadd
- Kelegaan. [phone part 3] by Cadd
- Asyik Terbantut. [phone part 2] by Cadd
- KISAH CINTA DUA MARHALAH : Perkhemahan Mak Lang: P...
- KISAH CINTA DUA MARHALAH : Rindu Bertaut Lagi
Powered by Blogger.
Find Your Happiness Within Yourself Quotes
Find Your Happiness Within Yourself Quotes . Web find peace within yourself.” “seeking happiness outside ourselves is like waiting for sunsh...

Labels
- 69
- Abang Angkat
- Air Mani
- Ajudan
- Amput
- Anal
- Askar
- Asrama
- Awek
- Ayah
- Ayam
- Bapa Saudara
- Bas
- Batang Besar
- Batang Kuda
- Bawah Umur
- Beastillity
- Bercuti
- Blowjob
- Bogel
- Bontot
- Boyfriend Orang
- Butuh
- By Budak Adli
- By Denco
- By EddieAmir
- By Jimbob
- By Man
- By Mr Cadd
- By Nicholas
- By Niclit
- By Nur Atikah
- By pangeran212
- By Wanxxx
- Cerita Dewasa
- Cikgu
- Cina
- Daun Muda
- Dildo
- Download
- Driver
- Driver Lori
- Duda
- Emak
- ExBoyfriend
- Fan Fiction
- Foursome
- Glory Hole
- Handsome
- Hensem
- Hetero
- Hisap
- Homo
- Horor
- Hotel
- Housemate
- Ibu Mertua
- Incest
- Indian
- Indonesia
- Interracial
- Isteri Orang
- Jawa
- jiran
- Jubur
- Kampung
- Kebun Teh
- Kisah Cinta Dua Marhalah
- KL&L
- Konek
- Kontol
- Kontol Gede
- Kuli
- Lancap
- Liwat
- Love Story
- Maktab
- Malaysia
- Mat Salleh
- Mature
- Melanau
- Melayu
- MOTNES
- Muscle
- Negro
- News
- Ngentot
- Novel
- Orgy
- Outdoor
- Pakcik
- Pemerkosaan
- Pensyarah
- Pertama
- Polis
- pondan
- Remaja
- Rogol
- Roomate
- Sarawak
- Satpam
- Sedarah
- Sekolah
- Selingkuh
- Serial Andre dan Calvin
- Sesama Wanita
- Siswa
- Skodeng
- Sport
- Suami
- Suami Isteri
- Suami Orang
- Tentera
- Tetek
- Threesome
- Toilet
- Tukar Pasangan
- Umum
- Uncle
- Universiti
- Video